TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden Amerika dari Partai Demokrat, Joe Biden, sementara ini masih unggul di penghitungan suara Pemilu AS. Walau begitu, dirinya tidak ingin jumawa dan menyatakan dirinya pemenang. Menurutnya, proses Pemilu AS masih panjang.
"Sabar, kami tahu ini bakal panjang prosesnya," ujar Joe Biden ketika berkunjung ke Delaware, dikutip dari CNN, Rabu, 4 November 2020.
Per berita ini ditulis, Joe Biden diproyeksikan memenangi Pemilu AS 2020. Berdasarkan surat suara yang sudah masuk, ia terhitung telah mengumpulkan 215 suara elektoral. Sementara itu, inkumben Donald Trump, tercatat mengumpulkan 171 suara elektoral.
Joe Biden. REUTERS/Kevin Lamarque
Apabila mengacu pada peta sebaran dukung, Joe Biden sudah bisa dinyatakan mengamankan suara elektoral di 16 negara bagian. Salah satu yang terbesar adalah California yang memiliki 55 suara elektoral. Contoh lainnya adalah Washington (12 suara), Arizona (11 suara) dan Illinois (20 suara).
Walau begitu, posisi Biden belum sepenuhnya aman. Di beberapa negara bagian, proses penghitungan suara masih jauh dari usai sehingga posisi masih mungkin berbalik.
Apalagi, di beberapa negara bagian swing state, baik yang sudah selesai menghitung ataupun belum, Donald Trump lumayan bertaji. Sebagai contoh, di Florida, yang proses hitung suaranya 96 persen usai, Donald Trump sudah bisa dikatakan pasti menang. Ia mengumpulkan 51,2 persen suara dibandingkan Joe Biden yang 47,8 persen. Adapun Florida memiliki 29 suara elektoral.
Contoh lain, di Pennsylvania, Donald Trump unggul dengan perolehan 56,6 persen dibandingkan Joe Biden, 42,1 persen. Proses hitung suara di sana sudah 65 persen usai dan pemenangnya akan mendapat 20 suara elektoral.
Donald Trump, ketika terakhir kali diwawancarai, pede kalau dirinya memiliki kans menang. Uniknya, ia juga menyatakan bahwa menjadi Presiden Amerika adalah pekerjaan yang sangat sulit.
ISTMAN MP | CNN
